SUMENEP - Pengalaman berharga selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saat pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga baik bagi guru, siswa maupun orang tua.
Berkat pembelajaran yang serba terbatas guru bekerja keras untuk memberikan pelajaran bagi siswa tetap berjalan. Kemudian orang tua terlibat dan mendampingi siswa di rumah untuk belajar meskipun secara virtual atau Dalam Jaringan (Daring).
Salah guru baru di SDN Pajagalan II Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, Whiwin Dewi Yulian, mengakui pelaksanaan pembelajaran selama pandemi telah membuatnya lebih kreatif, sehingga siswa tetap senang mengikuti pembelajaran meskipun kondisinya serba terbatas.
“Ternyata perjuangan keras melaksanakan pembelajaran selama pandemi memberikan dampak positif pula bagi siswa lebih semangat dan orang tua juga terbiasa mensupport putra-putrinya, ” ujar Whiwin, yang sebelumnya mengajar siswa kelas 3 di SDN Pangarangan VII ini.
bersyukur sempat mengikuti Workshop Fasilit Inovasi dalam rangka Gerakan Literasi Baca, Tulis dan Hitung (Gisi Balistung) yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Tim Inovasi Jawa Timur, sehingga mampu memberikan dukungan dan pengetahuan bagaimana melaksanakan pembelajaran di kelas selama masa pandemi.
Whiwin mencontohkan, ketika melaksanakan pembelajaran di saat pembelajaran Berani dengan menggunakan media gambar, yang meminta siswa untuk mengembangkan gambar tersebut menjadi sebuah cerita dalam bentuk tulisan.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menceritakan kembali tentang gambar tersebut dengan bahasa sendiri yang dikirim melalui video.
Di hari berikutnya tugas yang disampaikan adalah menggambar sendiri pengalamannya dan seperti biasa menceritakan kembali lewat video. Hal ini dilakukan agar menjadi pembiasaan siswa untuk membaca, menulis, dan berkomunikasi.
“Dan ini juga secara perlahan bisa menciptakan anak untuk senang bercerita dan gemar membaca, ” katanya, Selasa (14/06/2022).
Diakui Whiwin, jika pembelajaran selama pandemi tersebut, bisa dilaksanakan meskipun dengan kondisi tidak seperti pada saat normal, karena guru tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan siswa.
"Namun, ketika pembelajaran yang dilaksanakan selama pandemi tersebut dilakukan pada saat kondisi normal seperti saat ini justru terlihat semakin bersemangat, " akunya. (**)