Dari Sepeda Hingga Truk, Dosen UNAIR Gemar Buat Kendaraan Listrik

    Dari Sepeda Hingga Truk, Dosen UNAIR Gemar Buat Kendaraan Listrik

    SUMENEP - Polusi dari asap kendaraan menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Beberapa pihak mulai menciptakan berbagai solusi. Salah satunya Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin UNAIR Dr (Cand) Yoga Uta N ST MT. Bersama timnya, Yoga aktif membuat kendaraan listrik. 

    “Kendaraan listrik ini kan tidak menghasilkan polusi. Sehingga lebih nyaman juga kalau menggunakannya di jalanan, ” tutur Yoga.

    Kegemarannya terhadap pembuatan kendaraan listrik tidak lepas dari minat Yoga dengan dunia otomotif. Selain itu, Yoga mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan isu-isu lingkungan. Hal itu kemudian juga mendapat tanggapan positif dari pihak universitas dan menjadi salah satu hal yang dikedepankan.

    Berbagai jenis kendaraan listrik telah dihasilkan oleh Yoga. Di antaranya, yakni sepeda motor, mobil, dan truk. Selain itu Yoga juga sedang membuat sepeda gowes untuk mendukung program Pegabdian Masyarakat dari UNAIR di Gili Iyang, Sumenep.

    Tidak sendirian, Yoga juga terkadang membuat kendaraan listrik bersama mahasiswa. Mereka mengerjakan pembuatannya di workshop miliknya di Keputih, Surabaya. Di sana, para mahasiswa juga dapat aktif untuk belajar mengenai kendaraan listrik.

    “Total ada sekitar 20 kendaraan yang saya buat. Mulanya pada tahun 2013, saya bergabung dengan tim riset dan kemudian bergabung ke tim mobil listrik. Saat ini saya merupakan dosen UNAIR yang tergabung dalam anggota konsorsium nasional yang bekerja sama dengan universitas lain, ” ujar Yoga, Selasa (31/5/2022).

    Dalam pembuatan satu kendaraan listrik, Yoga menuturkan bahwa memerlukan waktu hingga 6 bulan. Hal itu bergantung pada kerumitan perangkat yang digunakan. “Tapi kalau yang sederhana saja seperti sepeda ya bisa hanya satu minggu, ” imbuhnya.

    Tantangan Pengerjaan

    Yoga menuturkan, bahwa dirinya tidak pernah merasa kesulitan dalam pembuatan kendaraan listrik. Karena kesulitan menurutnya adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi.

    “Tantangan terbesar ya dalam hal komponennya. Biasanya komponen-komponen tersebut adalah hasil impor. Namun, saya yakin bahwa kita bisa membuat komponen sendiri dan itu yang saya lakukan bersama tim, ” katanya.

    Komponen yang dibuatnya juga beragam. Mulai motor listrik, dinamo, hingga controllernya.Jadi, riset-riset di UNAIR adalah bagaimana komponen komponen utama dari kendaraan listrik itu bisa dibikin sendiri. Mulai motor listrik, dinamonya, sampai controller. 

    Target Jumlah Kendaraan Listrik

    Meski gemar membuat kendaraan listrik, namun Yoga belum fokus terhadap jumlahnya. Hal itu disebabkan UNAIR yang mengharuskan adanya hilirisasi produk terlebih dahulu.

    “Fokus kami sekarang adalah sosialisasi kepada masyarakat. Kami juga harus memikirkan cara agar masyarakat menerima dan peduli terhadap kendaraan listrik. Dengan kendaraan listrik, maka dapat menekan biaya dan pastinya mengurangi polusi, ” papar Yoga. (*)

    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ingatkan Waspada Penyakit PMK pada Hewan...

    Artikel Berikutnya

    Upacara Hari Lahir Pancasila, Dandim 0827/Sumenep...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami